SELEKSI
Ada beberapa pengertian seleksi menurut
beberapa ahli, yaitu:
- Menurut Veithzal Rivai (2008, 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan seleksi.
- Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi
- Menurut Mathis dan Jackson (2006, 261) Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi.
Dari
pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan, Seleksi merupakan proses
memilih dari para pelamar melalui tahapan – tahapan tes hingga diperoleh
sejumlah pelamar yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dan dinyatakan diterima
Proses seleksi
pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan
proses manajemen sumber daya manusia untuk mengetahui kesesesuaian antar
keahlian pegawai terhadap kebutuhan
perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapain dengan baik.
Langkah-langkah Dalam
Proses Seleksi
LANGKAH 1 :Penerimaan Pendahuluan
Proses seleksi
merupakan jalur dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar
memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor
personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi.
Bila pelamar datang
sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam
upaya menghilangkan kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari
sumber tidak resmi (“jalan belakang”).
LANGKAH 2 : Tes-Tes Penerimaan
Agar tes dapat
meloloskan para pelamar yang tepat, maka ia harus valid. Validitas berarti
bahwa skor-skor tes mempunyai hubungan yang berarti (signifikan) dengan
prestasi kerja atau dengan kriteria-kriteria relevan lainnya.
Ada bermacam-macam
jenis tes penerimaan. Setiap tipe tes mempunyai kegunaan yang terbatas, dan
mempunyai tujuan yang berbeda. Secara ringkas, berbagai tipe tes dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Tes-tes Psikologis
(Psychological Test)
- Test kecerdasan
(intelligence test) : Yang menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.
- Test kepribadian
(personality test) : Dimana hasilnya akan mencerminkan kesediaan bekerja sama,
sifat kepemimpinan dan unsur-unsur kepribadian lainnya.
- Test bakat
(aptitude test) : Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat
dikembangkan
- Test minat
(interest test) : Yang mengatur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan.
- Tes prestasi
(achievement test) : Yang mengukur kemampuan pelamar sekarang
2. Tes-tes
Pengetahuan (Knowledge Tests) : Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau
pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai
dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan
3. Performance Tests
: Yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan
beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes mengetik
untuk calon pengetik.
LANGKAH 3: Wawancara Seleksi
Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan
penjelasan lebih lanjut (rinci) tentang data-data personal yang telah ada dalam
surat lamaran ataupun surat keterangan lainnya. Disamping itu untuk mendapatkan
informasi yang belum diperoleh selama seleksi yang diadakan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa dalam wawancara dapat diketahui lebih banyak mengenai
latar belakang calon karyawan. Pihak pelamar dapat pula mengajukan pertanyaan
mengenai perusahaan maupun pekerjaan yang akan dilakukan. Hal ini yang didapat
dalam wawancara tersebut adalah tawar-menawar kompensasi balas jasa.
LANGKAH 4: Evaluasi Kesehatan
Hal ini merupakan tahapan akhir dari
keseluruhan seleksi yang ada pada perusahaan ini. Adapun tujuan tes ini adalah
untuk melihat dengan jelas kondisi calon karyawan dan untuk memastikan bahwa
calon karyawan tersebut benar-benar dalam keadaan siap dalam melaksanakan
tugasnya kelak tanpa adanya hambatan suatu penyakit apapun. Fisik dan mental
yang sehat merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi karena tanpa itu seorang
karyawan mungkin akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya
dengan baik. Evaluasi kesehatan ini biasanya dilakukan oleh tim medikal yang
telah ditentukan oleh perusahaan.
Adapun tujuan dari
seleksi dilakukan adalah:
o
Menjamin
perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
o
Memastikan
keuntungan investasi SDM perusahaan.
o
Mengevaluasi
dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
o
Memperlakukan
pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
o
Memperkecil
munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.
Sumber:
http://shelmi.wordpress.com/2008/10/25/proses-seleksi/