Senin, 20 Oktober 2014

Analisa Pekerjaan



ARTIKEL ANALISA PEKERJAAN

Analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Dengan adanya analisis yang jelas mengenai suatu pekerjaan, diharapkan akan didapat orang-orang yang memiliki potensi serta kompetensi yang jelas dan diharapkan  akan mengisi suatu posisi pekerjaan tertentu.
Hasil dari analisis pekerjaan tersebut adalah informasi, dimana informasi tersebut digunakan untuk menentukan spesifikasi apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu. Informasi analisis jabatan diantaranya :
  • Job Description : pernyataan tertulis yang menjelaskan tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan aspek yang lainnya.
  • Job Specification : persyaratan atau karakteristik orang yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan (pendidikan, pengalaman, pelatihan, dan ciri fisik dan mental).
  • Job Performance Standard : Bagaimana kinerja diukur (target yang harus dicapai, sikap, dan perilaku kerja).
Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, pernyataan personalis (personnel requirement),prilaku manusia, dan alat-alat yang akan diperlukan.
Langkah-langkah analisa jabatan :
1.  Mengidentifikasi jabatan-jabatan yang akan dianalis
  •  Jabatan apa? 
  •  Identifikasi dapat melalui struktur organisasi, daftar gaji 
  •  Berapa orang pemegangnya? 
  •  Dalam perusahaan jumlah jabatan mungkin sangat banyak

2.  Menentukan jenis informasi yang akan dianalisa
  • Identitas jabatan; Identitas jabatan/pekerjaan dalam struktur organisasi yang  berlaku    sekarang.   Jabatan dibawah jabatan apa dan membawahi jabatan apa. 
  • Tujuan utama dari pekerjaan; Apa tujuan utama atau hasil yang ingin dicapai atau tanggung jawab utama dari pekerjaan. 
  • Rincian tugas (apa, bagaimana, dan hasilnya apa); Tugas-tugas penting atau tugas-tugas yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dan apa hasil kerjanya. 
  • Sumber daya yang dibutuhkan; Sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik misalnya komputer, atau peralatan tertentu. 
  • Alur input output 
  • Lingkup keputusan; Pada aspek apa pemegang jabatan diberi wewenang untuk mengambil keputusan. 
  • Kompeleksitas pekerjaan 
  • Hubungan-hubungan dalam pekerjaan 
  • Persyaratan pekerjaan; Persyaratan seperti pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sifat kepribadian, dan fisik yang harus dimiliki pemegang jabatan agar tugas-tugas dalam jabatan itu dapat dilakukan dengan baik. 
  • Lingkungan dimana pekerjaan dilakukan; Didalam ruangan atau diluar ruangan, melakukan perjalanan 
  • keluar kota atau tidak, serta apakah berisiko atau tidak.

3.   Menentukan teknik pengumpulan informasi
  • Kuessioner
  • Observasi
  • Interview
  •  Panel of expert
  • Employee logs

4.   Mengumpulkan dan menganalisa informasi; Sumber informasi analisis jabatan :
  • Pemegang jabatan
  • Mantan pemegang jabatan
  •  Ahli/Expert

Manfaat analisis pekerjaan adalah:
  1. Penarikan, seleksi dan penempatan karyawan
  2. Sebagai petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan pengembangan
  3. Menilai kinerja/pelaksanaan kinerja
  4. Memperbaiki cara bekerja karyawan
  5. Merencanakan organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur organisasi sesuai  beban dan      fungsi Pekerjaan
  6. Merencanakan dan melaksanakan promosi serta transfer karyawan
  7. Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan
  8. Bimbingan dan penyuluhan karyawan.

Analisis pekerjaan sangat banyak kaitannya dengan fungsi-fungsi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, dengan adanya analisis pekerjaan maka manajer dapat lebih mempertimbangkan penempatan pegawainya sehingga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing pegawai. Kaitan analisis pekerjaan dan dengan fungsi MSDM dapat dilihat sebagai berikut:
  1.  Perekrutan dan Seleksi (Recruitment and Selection)
    Analisis pekerjaan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat­-syarat karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
  2. Kompensasi (Compensation)
    Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dan lain-lain) orang yang akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan gajinya.
  3.   Evaluasi Jabatan
    Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas mengenai berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya risiko yang dihadapi pekerja,
  4. Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)
    Penilaian ptestasi kerja merupakan upaya membandingkan prestasi aktual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya.
  5.  Latihan (Training)
    Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk merangsang program latihan pengembangan.
  6. Promosi dan Pemindahan
    Informasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk membantu menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan.
  7. Organisasi
    Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan seringkali memberi­kan petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
  8.  Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)
    Informasi analisis pekerjaan dapat dipergunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.
  9. Penyederhanaan Pekerjaan (Work Simplification)
    Informasi analisis pekerjaan digunakan juga untuk penyederhanaan atau spesialisasi pekerjaan.
     
  10. Penempatan (Placement)
    Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara efektif.
  11. Peramalan dan Perekrutan
    Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk peramalan dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
  12. Orientasi dan Induksi
    Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi kar­yawan baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi, dan lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar